Rabu, 24 April 2013

Padam

Bismillahirrahmanirrahim,

Mata sang mawar Penuh semangat itupun harus tergolek lemah dengan jarum yang melekat, dan alat-alat elektronik yang memantau keadaannya.

bip..bip..bip

Mawar merasa lemah, tapi mawar masih ingin hidup
alat-alat medis yang mawar tak tahu namanya
Selain Izin Tuhan, semangat dan secara medis itu yang membuat mawar bisa bertahan

Namun,

Mawar tak ingin membuat Emak menangis
Mawar tak ingin membuat Abah bertambah pusing

karena sejak mawar dirawat di sini 8 hari yang lalu
Abah dan emak sudah punya hutang 15 juta
Mawar tak mau jadi beban abah dan emak

Mawar ingin pulang
(Mawar tidak ingin menyusahkan abah dan emak)

Mawar ingin pulang
(Mawar ingin tetap hidup tolong jangan biarkan mawar pulang)
Mawar ingin pulang

(Tuhan, Mawar ikhlaskan semuanya pada Mu)

Sehari setelah mawar keluar dari rumah sakit

Mawar benar-benar dipanggil Tuhan yang maha Kuasa
Sang Maha Satu yang Mengenggam tiap-tiap jiwa
Sang Maha Satu yang Menguasai setiap kejadian
Sang Maha Satu yang Mengetahui tiap desah nafas, tiap helai daun yang jatuh


Mawar pulang abah emak
Maafkan mawar jika belum bisa berbakti
Maafkan mawar yang pergi meninggalkan luka dan hutang
Maafkan mawar seharusnya mawar tak sakit
Apakah Mawar salah bisa sakit?
Bukankah tuhan yang sudah menggariskannya
Apakah Mawar salah terlahir sebagai orang papa?
Bukankan Tuhan yang menitipkan mawar di rahim emak

Ketika nyawa manusia hanya dinilai oleh selembar kertas bernama kartu miskin
Ketika pengobatan sulit didapat oleh kaum papa
Orang miskin memang tak boleh sakit di Indonesia ini
Orang miskin harus kuat sehat tegar dan bekerja keras
Sedang untuk dapat sehat dan kuat harus melalui asupan yang bergizi
#ahsudahlah



Tak ada yang salah dengan ini semua, ini adalah proses kehidupan .hidup kemudian mati. semua normal saja, tentang rasa kehilangan memang tak ada yang ringan, ada menjadi tiada semuanya berbekas. Namun salahkah jika kupertanyakan bahwa kesehatan dan mendapat pengobatan adalah hak dari setiap warga negara. Bukankah anak-anak terlantar dan kaum miskin dilindungi oleh negara. Saat ini  kita bangga dengan pertumbuhan ekonomi yang katanya nomer 2 terbaik di seluruh dunia setelah China. PDB kita bagus, inflasi tidak terlalu tinggi, krisis global pun tak terlalu mempengaruhi perekonomian kita. Bahkan seluruh dunia melihat kita sebagai pasar yang paling potensial namun mengapa


Jarak ini
Jurang ini
Terasa melebar

Aku..kamu
kaum papa..kaum punya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar