Bismillahirrahmanirrahim
Hari yang cerah menyapa bandung saat itu, dinginnya benar” membuatku yang mulai terbiasa dengan cuaca di tangerang yang tergolong panas, ingin mengambil selimut lagi dan menenggelamkan diri di dalamnya. Jendela kamarku lupa kututup semalam ternyata..alamaaakk bersin-bersin lah jadinya..Maklum aku baru sampai rumah pukul 23.30 karena baru bisa meninggalkan kerjaan pukul 18.00. Lalu aku secepat kilat menggunakan jurus meminta tolong agar bias diantarkan menuju pool suatu “travel” yang akan membawaku menuju kota kelahiranku, kota penuh kenangan, kota penuh canda tawa dan juga duka..
Wush, temanku mengantarkan ku dengan kecepatan yang lumayan ngebut, hehe karena memang ku minta agar cepat sampai kesana, karena aku tahu pasti tiket untuk memesan kursi akan sulit didapat, karena memang menjadi suatu rahasia umum bahwa penghuni-penghuni kota metropolitan ingin melepas penat dari kota yang “hectic” segala sesuatu diukur dengan waktu, karena waktu adalah uang, ya itulah prinsip para “expatriate” bahwa bekerja harus sefisien dan seefektif mungkin menuju kota “jasa” yang indah penuh dengan hiruk pikuk tempat perbelanjaan dengan harga yang relatif terjangkau, dimana fashionnya memang menjadi “trend setter” di negeri yang kaya raya ini. Dan Kau tahu bahwa pusat tekstil Indonesia terletak di kota ini lho (eh tepatnya di Cimahi ah rupanya saudara dekat ini emimsahkan diri dari kabuaten bandung), tak ayal pujian sebagai kota mode, paris van java di alamatkan untuk kotaku, belum lagi alam pegunungan dengan pemandangan yang masih hijau, cuaca yang bersahabat, sejuknya angin yang berhembus, mengingat bentuk asli dari kota bandung itu ada lembah yang memang diapit oleh dataran tinggi. Di utara ada Lembang (gn Tangkuban Parahu) dan di Selatan ada Kawah putih (lupa nama daerahnya) juga menjamurnya industri makanan yang kreatif, sederet makanan unik bisa di temukan di Bandung. semakin membuat silau kota ini seakan menjadi magnet untuk para wisatawan baik local maupun asing agar singgah disini, beristirahat sejenak dari hingar bingar dan tekanan pekerjaan yang telah dialami selama 5 hari..
Yah dan ternyata betul saja sesampainya disana kabar yang kukhawatirkan benar terjadi..tiketku untuk menuju bandung sudah “full bokked” hingga pemberangkatan terakhir pada jam 21.00.. wah kecewa sebenernya namun kekuatan “maksa’, kekuatan itu sering sekali aku pakai ketika aku tidak mendapatkan apa yang aku inginkan. Ini biasanya timbul karena rasa ‘ingin’ yang membuncah (lebay) dan memang akhirnya berhasil walaupun hanya masuk daftar “waiting list” masuk daftar ini berarti, aku hanya bisa pulang jika dan hanya jika (duh dah jadi bahasa logika matematik neehh..eh piss ah) ada penumpang yang membatalkan tiketnya atau tidak dapat mencapai pool tersebut pada waktu yang sudah di tentukan..nah dari sini aku sudah berharap bahwa ada seseorang yang membatalkan kursinya, sehingga dapat ku pakai untuk pulang ke Bandung, memenuhi rasa rindu pada kotaku (padahal baru seminggu berpisah) dan memenuhi rasa keingintahuanku bagaimana bentuk dan rupa teman”ku yang sering ada di DUMAY (DUnia MAYa) yang tergabung dalam suatu lingkaran, lingkaran ungu, lingkaran persahabatan, lingkaran pertemanan yang diikat denga hobi yang sama.. kecintaan merangkai kata dan menangkap makna..aku sering tertegun melihat hasil” karya mereka di suatu web yang mereka buat sendiri..keindahan web, backsoundnya, tampilannya. Mereka buat seindah mungkin agar para pembaca nyaman dan terbawa suasana saat membaca karya mereka..kadang mereka melakukan banyak yang unik yang buat aku (yang awam dunia per-internetan, dan web design) hal” yang keren dan bingung gimana cara nge describenya mungkin kata ini yang paling pass buat aku “awesome” ..oh atau “ sesuatu” banget :D (kena virus syahrini juga)
Sempat terlintas harapan ada orang yang tiba” sakit atau terlmabat sampai pool agar tiketnya bias aku ambil alih..:D. Jahat memang , ahhh ini semakin memebuatku paham bahwa aku masih dzolim dengan banyak orang hanya demi kepentinganku sendiri..Astagfirulloh..:(
Karena aku meningglkan kantor pada pukul 18.00 dan sampai di pool aku otomatis. Alloh sudah meminta jatah waktuku untuk bertemu denganNYa, berkomunikasi denganNya, Mengiba dan meminta hanya padaNYa..langsunglah aku Tanya sama mas” di counter depan..di sebuah meja kayu berwarna coklat tua yang di "pernish" sehingga nampak licin. Meja itu amat panjang, jika mengingat meja itu hanya untuk ditempati oleh dua orang penjaga (receptionist), seakan ingin menegaskan jarak antara customer dan supplier dengan hanya dilengkapi 1 komputer saja yang akan menyapa dan melayani para pelancong, pebisnis, para orang tua yang rindu anaknya yang tengah menuntut ilmu di bandung, atau para peneliti yang membawa setumpukan berkas juga tas yang laptop, yang Nampak penuh hingga rasanya aku lihat tas itu akan “meledak” tak kuat menahan beban isi yang ada di dialamanya, ahh mungkin di dalam tas laptop itu berisi ratusan data hasil penelitiannya selama berbulan bulan dan bahkan mungkin contoh sample yang dia baru dapatkan dari sumber penelitiannya atau para perindu kota kelahiran seperti AKU...
Aku: mas numpang tanya ada musholanya di pool ini
Masnya : ada pak ada di lantai dua tempat wudhunya pun ada disana.
Aku : (membatin)huh apapkah memang tampangku begitu boros sehingga dibilang bapak”, atau gaya pakaian dan perawakanku yang memang seperti seorang yang telah berkeluarga..sebal rasanya hanya aku kelebihan berat badan hanya beberapa kilo dan jangan tanya apa aku pernah berusaha mengecilkan ukuran tubuhku terutama di daerah perut. Tapi “it didn’t work”gituh (upps curcol lagi)...
Aku (menjawab) baik mas terima kasih, dan langsung balik badan membawa gembolan tas yang sebenarnya sudah cukup besar namun masih berasa tak cukup untuk menampung barang bawaanku yang berisi gadget dan pakaian-pakaian kotor yang belum sempat ku laundry..ah tapi tak mengapa..pikirku
Akhirnya setelah mensucikan diri maka solatlah diriku, saat solat itu entah padahal jarang banget kerasa nyaman kalo sholat apalagi kalo diburu-buru , atau mungkin karena ada pengharapan yah jadi sholatnya terasa dinikmati bacaan diperlambat, gerakan semua dihayati ah..dasar manusia memang kalo ada butuhnya saja merasa harus dekat dengan tuhannnya, tuhan yang mngendalikan segalanya, tuhan yang menguasai seluruh alam dan isinya..astagfirulloh..begitu tipisnya iman awak ini..
Setelah solat, ternyata armada yang dinanti belum tiba dan kepastian aku bias ikut ke bandung belum juga ada, namun tak lama ada pengumuman, pengumuman yang menyenangkan…
Mas-mas : para penumpang yang mau ke bandung ada perubahan rencana pemakaiana armada yang awalnya menggunakan L-300 (muat 10 penumpang) diganti menjadi bus ¾ (yang memuat kurang lebih 30an penumpang.
Aku : yayy akhirnya bias terangkut pulang J, aku langsung bayarlah tiket yang ternyata membuatku kaget, harganya naikk..Efek lebaran ternyata ga habis setelah H+7 tapi tariff itu berlaku untuk 1 tahun, memang biasanya momen hari raya terbesar umat islam dna dirayakan amat sangat heboh itu dimanfaatkan menjadi momen untuk menaikkan tarif..Sebal..tapi gimanapun harus dibayar agar bisa pulang ke bandung J
Dan sepuluh menit kemudian tibalah armada itu, diangkutnya lah diriku, dan dibawa hingga kota tercintah
Alhamdulillah....
ooOOoooo........ O.O
BalasHapus:P :P :P
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus